Museum Seni Rupa Dan Keramik

Posted by: Kapur Tulis / Category:



Selain mengunjungi museum wayang, saya juga mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik yang masih dalam satu wilayah dengan museum wayang, yaitu di Kota Tua, Jakarta.
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik dibangun pada tahun 1870 sebagai lembaga peradilan tertinggi Belanda, dan pada masa penjajahan Jepang bangunan ini digunakan sebagai asrama militer. Pada 20 Agustus 1976, barulah diresmikan sebagai Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Soeharto. Di dalam gedung ini pula terdapat museum keramik yang diresmikan oleh Ali Sadikin pada 10 Juni 1977. Barulah pada 1990 museum ini menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Museum ini dibagi dalam beberapa bagian, bagian depan setelah pintu masuk adalah koleksi-koleksi keramik yang memiliki nilai sejarah, seperti keramik zaman Majapahit, serta keramik yang berasal dari luar negeri, seperti China. Adapula keramik local yang berasal dari industry daerah Palembang, Lampung, Jakarta, Malang Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Setelah melewati koleksi keramik, maka kita akan melihat karya seni rupa berupa lukisan, patung, totem kayu, sketsa, dan batik lukis. Koleksi lukisan unggulan berasal dari buah tangan pelukis Indonesia, yaitu Affandi. Pelukis aliran kontemporer yang terkenal dengan karyanya “potret diri”. Adapula “Bupati Cianjur” karya Dullah, “pengantin revolusi” karya Hendra Gunawan.
Ditengah ruangan dapat kita lihat Totem Kayu tradisional yang berasal dari Bali karya I Wayan Tjokot dan keluarga besarnya.
Dalam sejarah, seni rupa Indonesia yang dari awal bersifat ketimuran, bercampur dengan budaya Negara Asia lain. Seniman Indonesia pada masa ini bekerja secara kolektif, dan karyanya bersifat anonym. Kemudian ketika muncul budaya Hindu Jawa dan Hindu Bali, munculah ide untuk membangun candi, sehingga seni rupa saat itu bersifat religius-sosialistis.
Sama halnya dengan museum wayang, dari sekitar 500 karya seni yang dimiliki, tidak semua ditampilkan bersamaan. Adakalanya lukisan-lukisan dan patung tersebut diganti, agar pengunjung tidak bosan.


1 komentar:

  1. Giznovpriy Says:

    Kota tua.....aku ingin sekali kesanaaaa....

Posting Komentar