SWING!!

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Oleh: Rahajeng K.H.















Pertunjukan teater oleh GSSTF (Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film) Universitas Padjadjaran, dalam rangakaian acara Gebrak Fikom, yang diselenggarakan oleh mahasiswa Manajemen Komunikasi 2008. SWING!! menceritakan tentang perjalanan 3 orang yaitu Pozzo, Didi, dan Gogo, yang akhirnya bertemu seseorang tak bernama, hingga akhirnya kemudian mereka bercakap-cakap. terselip mengenai cerita mengenai plagiarisme, seperti tema yang diusung oleh panitia Gebrak Fikom. Stevania selaku koordinator acar menampilkan GSSTF karena menurutnya, gerakan anti plagiarisme bukan hanya bisa dicapai melaui seminar-seminar, tetapi bisa juga dari seni, melaui seni teater salah satunya. Menurutnya plagiarisme tidak hanya ditemukan dalam dunia pendidikan, tetapi ada pula plagirisme yang dilakukan terhadap karya seni.


Baca selengkapnya »

ART CREATIVITY

Posted by: Kapur Tulis / Category:



Sabtu (5/6) , Lantai satu Braga city walk diramaikan oleh berbagai stand jajanan pernak-pernik tradisional Indonesia. Terdapat macam-macam stand yang menawarkan berbagai barang buatan dalam negri ang berbau etnik. Ini ada dalam rangka rentetan acara Art Creativity. Rentetan acara Art Creativity ini yaitu Exhibition Handycraft, Live Performance, dan Workshop.

Di stand ini ada pula pameran foto bertema potret Bandung dahulu. Disini diperlihatkan potret bangunan bersejarah di Bandung dahulu seperti gedung Asia Afrika, dan Braga dulu. Selain itu ada juga stand yang khusus menjual batik Yogyakarta, mulai dari baju, tas, hingga kain batik mentah.
Barang-barang kreasi lainnya puntersedia disini. Ada pula jajanan tradisional seperti kembang gula ang dijual dengan kisaran harga 500-1000 rupiah per satuannya. Barang buatan tangan pun beragam, ada lampion dengan kreasi batik, miniatur ang terbuat dari bambu, dan aksesoris yang terbuat dari bahan baku alami.

By : Aulia Laratika Rizal


Baca selengkapnya »

JAYAPRANA DALAM MULTI BAHASA

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Sabtu (22/5), Aula Pusat Studi Bahasa Jepang diramaikan oleh pengunjung drama kolosal “Jayaprana”. Drama kolosal Indonesia ini ditampilkan oleh mahasiswa sastra Jepang dalam rangka pekan budaya dan bahasa Jepang. Daya tarik dari drama ini yaitu pada konsep multi bahasa yang disuguhkan. Jayaprana ditampilkan dengan narator yang berbahasa jepang dan dialog pemain dengan bahasa Jepang.
Drama yang sudah dipersiapkan sejak empat bulan kebelakang ini mengambil cerita dari Bali dengan tujuan untuk memperkenalkan salah satu kebudayaan Indonesia kepada pengunjung, mahasiswa khususnya. Di Jayaprana ini pengunjung disuguhkan dengan nilai dan budaya tradisional bali seperti budaya pernikahan, pamakaman, dan budaya hidup masa lampau ang hingga sekarang masi diberlakukan.
Selain bisa menambah pengetahuan budaya dan bahasa untuk mahasiswa, dengan drama ini juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada turis asing yang juga datang mengunjungi acara ini.

By : Aulia laratika Rizal


Baca selengkapnya »

PEKAN BUDAYA JEPANG, OBAKE

Posted by: Kapur Tulis / Category:




Sabtu (22/5), Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (Himade) Universitas Padjadjaran (Unpad) mengadakan Gelaran jepang. Gelar Jepang yang bertajuk Obake (Optimalkan Bakat dan kreatifitasanmu) ini diselenggarakan dalam rangka Pekan Budaya dan Bahasa Jepang. Obake Himade ini diselenggarakan selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama (22/3) acara lebih pada edukasi dan untuk hari kedua (23/5) lebih menonjolkan kreatifitas.

Hari pertama Obake merupakan bunkasai yang dibuka oleh penampilan tari tradisional Jepang, Shoran Boshi. Di hari pertama ini Lomba-lomba berbau edukasi diadakan seperti kana kontes, lomba pidato dan lomba pidato berbahasa Jepang. Selain itu ada juga Obake house (rumah hantu). Di Obake hause ini pengunjung dapat mengadu keberaniannya karena di rumah hantu ini pengunjung akan dikejutkan oleh mahasiswa yang berdandan seram. Pada siang harinnya Bunkasai diramaikan pula oleh penampilan drama oleh Himade berjudul “Jayaprana”. Drama yang ditampilkan merupakan drma kolosal Indonesia yang menonjolkan kebudayaan Bali, Namun drama dikemas dengan multi bahasa aitu Jepang – Indonesia, dimana narator akan membawakan cerita dalam bahasa Indonesia dan dialog pemain ditampilkan dalam bahasa Jepang.




Minggu (23/5), merupakan acara puncak yang menonjolkan pentas seni bertajuk matsuri. Dihari kedua ini konten acara ang ditawarkan lebih beragam. Terdapat macam-macam games, cosplay competition, para-para dance, band performance, dan pesta kembang api. Cosplay merupakan konten yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Cosplay competition dibagi menjadi dua kategori, yaitu cosplay individual dan grup. Untuk cosplay individual dimulai pada pukul 09.30 pagi dan cosplay grup pada siang harinnya. Acara yang di gelar di depan gedung Dekanat Sastra ini ramai pengunjung. Namun pada siang harinya sedikit terkendala oleh hujan. Tapi ini tidak mematahkan semangat peserta, pengunjung, ataupun penampil untuk terus meramaikan acara Obake.
Acara juga dimeriahkan oleh berbagai band yang menyanyikan lagu-lagu Jepang. Beberapa band tamu yang tampil di acara ini adalah Kabuki Clash, Voice Of June, dan dari Jakarta, Visual Bandit. Puncak acara pada malam harina ditutup oleh penampilan permainan Taiko dan tari Bon Odori serta pesta kembang api.

By : Aulia Laratika Rizal


Baca selengkapnya »

Bunraku, Drama Boneka Jepang

Posted by: Kapur Tulis / Category:




Sama halnya dengan wayang golek yang pamornya mulai ditinggalkan kaum muda, kesenian bunraku di Jepang pun sedang berusaha keras agar tak hilang terlekang zaman. Bunraku adalah sandiwara boneka tradisional yang berasal dari Jepang. Bunraku pertama kali diperkenalkan di Osaka pada tahun 1684. Kesenian ini terkadang disebut juga dengan ningyo joururi ( boneka narasi). Ningo joururi biasanya dibawakan dengan cara dinyanikan dengan diiringi oleh alat musik shamisen.



Kesenian ningyo joururi tercipta pada awal zaman Edo. Pertunjukkan ini tercipta dari usaha keras Takemoto Gidau, seorang tayuu dengan naskah yang dibuat oleh Chikamatsu. Kepopuleran ningyo joururi pada zaman itu mampu mengalahkan kepopuleran kabuki, sehingga banyak pementasan kabuki yang menggunakan naskah ningyo joururi. Namun pada awal 19 keadaaan berbalik, sehingga pemimpin kelompok ningyo joururi, Uemura Bunraken I berupaya memutar otak untuk menghidupkan kembali kesenian ini dengan cara mendirikan sebuah gedung pertunjukkan khusus ningyo joururi. Nama gedung pertunjukan tersebut Bunraku-za (teater bunraku). Lokasi Bunraku-za terus berpindah-pindah dan sempat terbakar saat perang dunia ke II. Sekitar tahun 1948, perusahaan hiburan yang mengelola Bunraku-za, Shochiku berselisih dengan serikat pekerja bunraku. Kesenian bunraku pun mengalami kemunduran.
Masalah ini baru terselalesaikan pada tahun 1963. Nama Bunraku-za digantin menjadi Asahi-za, dan posisi Shochiku sebagai pelindung kesenian bunraku digantikan oleh organisasi nirlaba Bunraku Kyoukai yang diponsorin Perfektur Osaka, kota Osaka, Departemen pendidikan Jepang dan NHK. Selain itu, untuk mengatasi masalah regenerasi di dunia bunraku pada tahun 1973 diambillah kebijakan baru dimana masyarakat awam pun diperbolehkan untuk mempelajari kesenian ini, bahkan telah meluas pula hingga ke luar negeri seperti Eropa dan Amerika.

By: Aulia Laratika Rizal


Baca selengkapnya »

Bukan cuma ada wayang...

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Oleh: Rahajeng K.H.


Boneka Khas Inggris


Topeng Leak dari Bali


Boneka Tali dari Amerika


Boneka Tiga Wanita dari India


Gundala-Gundala dari Karo, Sumatera Utara

Museum Wyang, Jakarta. 9 Juni 2010.


Baca selengkapnya »

WANTED POSSE

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Oleh: Rahajeng K.H.

Hip Hop adalah Tarian yang membebaskan penarinya untuk berekpresi







Taman Budaya Tertutup, 5 Juni 2010.


Baca selengkapnya »

Museum Seni Rupa Dan Keramik

Posted by: Kapur Tulis / Category:



Selain mengunjungi museum wayang, saya juga mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik yang masih dalam satu wilayah dengan museum wayang, yaitu di Kota Tua, Jakarta.
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik dibangun pada tahun 1870 sebagai lembaga peradilan tertinggi Belanda, dan pada masa penjajahan Jepang bangunan ini digunakan sebagai asrama militer. Pada 20 Agustus 1976, barulah diresmikan sebagai Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Soeharto. Di dalam gedung ini pula terdapat museum keramik yang diresmikan oleh Ali Sadikin pada 10 Juni 1977. Barulah pada 1990 museum ini menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Museum ini dibagi dalam beberapa bagian, bagian depan setelah pintu masuk adalah koleksi-koleksi keramik yang memiliki nilai sejarah, seperti keramik zaman Majapahit, serta keramik yang berasal dari luar negeri, seperti China. Adapula keramik local yang berasal dari industry daerah Palembang, Lampung, Jakarta, Malang Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Setelah melewati koleksi keramik, maka kita akan melihat karya seni rupa berupa lukisan, patung, totem kayu, sketsa, dan batik lukis. Koleksi lukisan unggulan berasal dari buah tangan pelukis Indonesia, yaitu Affandi. Pelukis aliran kontemporer yang terkenal dengan karyanya “potret diri”. Adapula “Bupati Cianjur” karya Dullah, “pengantin revolusi” karya Hendra Gunawan.
Ditengah ruangan dapat kita lihat Totem Kayu tradisional yang berasal dari Bali karya I Wayan Tjokot dan keluarga besarnya.
Dalam sejarah, seni rupa Indonesia yang dari awal bersifat ketimuran, bercampur dengan budaya Negara Asia lain. Seniman Indonesia pada masa ini bekerja secara kolektif, dan karyanya bersifat anonym. Kemudian ketika muncul budaya Hindu Jawa dan Hindu Bali, munculah ide untuk membangun candi, sehingga seni rupa saat itu bersifat religius-sosialistis.
Sama halnya dengan museum wayang, dari sekitar 500 karya seni yang dimiliki, tidak semua ditampilkan bersamaan. Adakalanya lukisan-lukisan dan patung tersebut diganti, agar pengunjung tidak bosan.


Baca selengkapnya »

Pengemis...

Posted by: Kapur Tulis / Category:

oleh: Rahajeng K.H

Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas, 99 x 129 cm, Inv. 678/SL/C


Pengemis (1974)
"Kita bicara tentang Perikemanusiaan, lalu bagaimana tentang Perikebinatangan?”
“Kenapa Anda melukis?”
''Saya melukis karena saya tidak bisa mengarang, saya tidak pandai omong. Bahasa yang saya gunakan adalah bahasa lukisan.''

Dari 2000 karya milik Affandi, pelukis beraliran ekspresionis, salah satu karyanya yang paling saya sukai, yaitu Pengemis. Saya bukan orang yang bisa memahami dan menilai sebuah lukisan, tetapi cerita dibalik lukisan itulah yang menarik perhatian.



Kalau hanya melihat sekilas, maka yang paling menonjol dari lukisan ini adalah goresan-goresan warnanya yang indah. Tetapi, sebenarnya dalam guratan warna tersebuta terlihat sesosok tubuh tua renta pengemis yang sedang menunggu, orang-orang yang memiliki rasa belas kasihan memberikan sedekah padanya. Suasana yang paling menonjol dari lukisan Pengemis adalah keadaan sekeliling yang suram dan penderitaan. Warna cokelat hitam serta campuran warna hijau dan kuning sebagai latar belakang, semakin memperlihatkan suasana muram. Dibalik kemuraman didalamnya ada hal lain yang ingin diperlihatkan, yaitu vitalitas hidup yang kuat, yang dapat dilihat melalui goresan-goresan yang menggambarkan gerakan beberapa figur lain. Tekstur lukisan yang kasar semakin membangun ekspresi yang ada didalamnya.
Affandi memilih sosok pengemis, karena Ia memiliki empati yang besar terhadap kehidupan rakyat miskin. Melalui lukisan ini kristalisasi pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan dapat terlihat.

sumber
http://www.galeri-nasional.or.id/Koleksi.php?subaction=showfull&id=1173960460&archive=&start_from=&ucat=12&
http://www.affandi.org/in/data/biografi.html


Baca selengkapnya »

Wayang, Kekayaan Indonesia dan Dunia

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Oleh: Rahajeng K.H.

Daya tarik Indonesia bukan hanya dari sisi alamnya yang indah, tetapi juga keseniannya. Salah satu kesenian Indonesia yang terkenal hingga ke penjuru dunia adalah wayang.
Pada Rabu 9 juni 2010, saya berkesempatan mampir ke Museum Wayang yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta.
Awalnya Museum Wayang adalah sebuah gereja yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda, yang hancur akibat gempa bumi pada tahun 1808. Diatas reruntuhan inilah Museum Wayang dibangun, tetapi ada beberapa bagian gereja yang masih tetap dipertahankan. Museum ini diresmikan pada 13 agustus 1975.
Ketika memasuki Museum Wayang, kita langsung bisa melihat deretan koleksi wayang golek khas Jawa Barat, dan ada beberapa tokoh wayang golek dibuat versi besarnya, seperti Hanoman dan Bima.
Hanoman disebut juga kera putih, merupakan anak dari Dewi Anjani dan Batara Bayu. Hanoman memiliki sikap dan kepribadian yang sangat menonjol, sopan santun, rendah diri, tangguh, sakti mandraguna, dan dianugrahi usia yang sangat panjang, Ia juga merupakan pahlawan perang yang sangat ulung. Wayang Hanoman ini dibuat pada tahun 2009.
Wayang golek yang dibuat versi besar selanjutnya adalah Bima, salah satu yang termasyur dari Pandawa Lima, ayah dari Gatot Kaca. Bima merupakan pahlawan yang gagah perkasa, dan memiliki kuku Pancanaka yang sangat tajam. Ia merupakan anak kedua dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti.
Selain wayang Hanoman dan Bima terdapat pula wayang golek Gatot Kaca, Kumbakarna, dan Lampu Blencong yang berasal Dari Cirebon, Jawa Barat. Lampu ini biasa digunakan untuk menerangi pertunjukan wayang kulit pada malam hari.
Melangkah lebih jauh kedalam museum, kita dapat melihat sisa dari gereja tua, dan diorama berbentuk wayang yang menceritakan perjuangan rakyat Indonesia melawan Belanda.
Berbagai jenis wayang dari berbagai daerah tersimpan di sini, seperti Gundala-Gundala yang berasal dari Karo, Sumatera utara, yang memiliki fungsi sama seperti ondel-ondel di Jakarta, yakni memebuat suasana menjadi lebih meriah dan ceria. Adapula wayang Unyil dan tokoh lainnya.
Berjalan menaiki lantai dua, dapat ditemukan lukisan kaca karya Ki Entus yang menceritakan perang Baratayudha, juga ada beberapa lukisan kaca yang lainnya.
Di ruang lainnya kita bisa melihat koleksi wayang kulit, seperti Pandawa Lima yaitu, Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa yang sedang berhadapan dengan keluarga Kurawa, musuhnya.
Tidak hanya Pandawa Lima, wayang kulit yang ada di sini juga ada yang berasal dari Malaysia, Kamboja, dan Suriname. Serta berbagai macam boneka yang menjadi khas di Negara tetangga seperti Amerika, Perancis, Rusia, India, dan Inggris.
Yang menjadi koleksi Museum Wayang selain wayang golek, wayang kulit, dan boneka. Ada pula sederetan topeng yang masih menggambarkan tokoh-tokoh pewangan yang berasal dari seluruh Indonesia, serta alat musik Gambang Kromong yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang.
Dari sekitar 5000 koleksi wayang dan topeng yang dimiliki, tidak semua koleksi ditampilkan bersamaan, melainkan bergantian. Ada kalanya koleksi-koleksi tersebut diganti agar pengunjung tidak bosan, selain itu juga untuk menjaga kualitas wayang yang rentan. Adapula yang tidak pernah diganti karena hanya ada satu, seperti wayang golek Panakawan, yang terdiri dari Semar, Cepot (Dwilingga), Dawala, dan Gareng. Panakawan terkenal sebagai pengikut atau kawan setia yang mengikuti para ksatria menuju kebenaran dan kebaikan dalam cerita Ramayana dan Mahabarata.


Baca selengkapnya »

Berekspresi Melalui Hip-Hop

Posted by: Kapur Tulis / Category:



oleh: Rahajeng K.H.


Tarian hip hop lahir dari pencampuran antara berbagai jenis dan gaya, sumber yang bisa menginspirasi tarian hip hop bisa berasal dari mana saja. Hip hop membebaskan penarinya untuk melakukan eksperimen dalam tariannya.
Melalui tariannya, kelompok Hip Hop Wanted Posse berhasil membius penonton yang memenuhi Taman Budaya Tertutup , Dago, pada Sabtu 5 Juni 2010. Penonton yang memenuhi ruangan, terpesona dengan gerakan-gerakan yang dibawakan penari hip hop asal Perancis tersebut. Gerakan-gerakan yang diciptakan oleh Wanted Posse sendiri disebut sebagai new style, karena tari hip hop merupakan bagian dari ekspresi diri seseorang.
Malam itu tema yang dibawakan oleh Wanted Posse adalah TRANSE, yang bercerita tentang suatu bangsa yang terkadang tidak dipahami dan seringkali diperlakukan dengan semena-mena, kemudian timbulah pikiran untuk meloloskan diri secara fisik maupun spiritual. Kemudian tercipta strategi-strategi yang memungkinkan mereka berjuang dan bertahan berjuang. Selain itu menurut Mahame, salah satu penari Wanted Posse, TRANSE juga menceritakan begaimana gerakan yang dibawakan ibarat mereka adalah orang yang sedang kesurupan dan bisa menari dan berekspresi dengan bebas, tanpa ada beban. Penonton pun diajak merasakan kekayaan emosi dan teknik dalam tarian mereka hingga tidak perlu menjadi pencinta hip hop untuk memberikan applause yang meriah pada akhir tarian.
Penampilan wanted posse adalah salaah satu dari rangkaian acara yang diadakan oleh CCF (Centre Culture Francais) yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Sastra Perancis Universitas Padjadjaran. Tujuan dari acara ini adalah memperkenalkan kebudayaan Perancis kepada masyarakat Indonesia. Acara ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh CCF bertepatan dengan musim semi di Perancis. Menurut Severine Clair, Humas CCF orang-orang Perancis selalu menyukai musim semi, karena pada musim itulah bunga-bunga bermekaran dan orang-orang kembali bersemangat.


Baca selengkapnya »

Pagelaran Seni Minangkabau “Maubek Tangih, Managuahkan Hati”

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Sabtu (5/1), Unit Kesenian Minangkabau Institut Tekhnologi Bandung mengadakan LUSTRUM VII di Sasana Budaya Ganesha, Bandung. Lustrum VII diadakan untuk merayakan dies natalis UKM ITB yang ke 35. “ Kegiatan Lustrum VII ini merupakan kegiatan sekali 5 tahun yang rutin diadakan oleh UKM ITB,” ujar Yudhi selaku ketua pelaksana Lustrum VII yang bertema kan “maubek tangih, managuahkan hati” (red: mengobati tangis, meneguhkan hati). Tema yang diangkat pada Lustrum VII UKM ITB merupakan salah satu bentuk kepedulian mereka akan kondisi Minangkabau, khususnya Sumatera Barat, pasca gempa.
Pagelaran seni pada Sabtu malam ini merupakan acara puncak dari rentetan acara Lustrum ITB yang telah di mulai sejak awal april lalu. Beberapa rentetan acara Lustrum VII ini yaitu, Lomba essay sains dan tekhnologi se-SMA Sumatera Barat, Lomba Essay inovasi Tekhnologi Se SMA Sumatera Barat, Lomba Fotografi Potret Pariwisata, Seni, Budaya, Dan Alam Minangkabau, dan Journey to Minangkabau.
Pada malam pagelaran puncak ini diumumkan pemenang dari Lomba Essay sains dan tekhnologi dan Lomba essay inovasi tehknolog. Pemenang Lomba essay sains dan tekhnologi di raih oleh siswa perwakilan dari SMU N 1 Padang dan Lomba Inovasi tekhnologi dimenangkan oleh siswa perwakilan dari SMU N 2 Padang.
Lustrum kali ini menarik banyak minat khalayak. Sebanyak 700 tiket habis dalam waktu tiga hari saja. Banyak peminat seni budaya Minangkabau yang kecewa akibat tidak adanya penambahan tiket pada tahun ini. “ Saya ingin sekali melihat pagelaran seni UKM ITB, tapi ga kebagian tiket, yam au bagaimana lagi, sedikit kecewa juga” Ungkap Machradin Wahyudi, anggota Unit pecinta Budaya Minangkabau Universitas Padjadjaran.
Pihak panitia mengaku tidak adanya penambahan jumlah tiket karena belajar dari tahun lalu terjadi pembludakan massa. Sehingga kondisi menjadi tidak kondusif “ belajar dari tahun sbelumnya, banyak penonton yang berdiri” ungkap Yudhi. Bercermin dari tahun sebelumnya pihak panitia pun memutuskan untuk tidak menmbah tiket yang di jual di tempat. Sehingga semua penonton mendapat kursi dan dapat menikmati Acara dengan kondusif.
Pada Pagelaran seni ini berbagai Seni Minangkabau ditampilkan. Mulai dari seni Musik, Tari, Silat, Drama, dan Randai. Tari yang di tampilkan antara lain, Tari galombang pasambahan, lenggang bagurau, galuak, tunggak titian, garak kambang, dan tari piriang. Drama yang diangkat pada Lustrum kali ini yaitu tentang gambaran tentang semangat masyarakat Sumatera Barat membangun negerinya kembali setelah musibah gempa. Pagelaran seni Lustrum VII ini pun di tutup oleh atraksi silat dan tari piring.


Baca selengkapnya »

• Jurnalisme Dimasa Mendatang

Posted by: Kapur Tulis / Category:


• Jurnalisme Dimasa Mendatang
Perkembangan Jurnalisme diawali dengan penemuan mesin cetak oleh guttenburg pada 500 tahun silam. Kita tahu bahwa sejak memasuki era digital maka menjadi era perkembangan baru bagi jurnalisme. Berita yang hendak kita sampaikan akan menjadi lebih kompleks, tidak lagi hanya berupa tulisan. Berita dapat menjangkau lebih banyak orang, lebih cepat, dan memiliki jangkauan yang lebih luas lagi.
Dengan munculnya tekhnologi baru, berita dapat dimuat lebih menarik lagi, seperti pengadaan suara, grafik, gambar, video, peta, dan lain-lain. Antara media dan masyarakat pun menjadi bisa saling berintraksi, dengan banyaknya layanan call centre yang tersedia dan mudah di akses.
Kemudahan akses pun semakin di dukung dengan berkembangnya Internet. Kini media online telah mulai berjamur, dan masyarakat bisa lebih cepat dalam mendapatkan berita. Adanya jejaring sosial pun menjadikan media, lebih mudah mengetahui respon dari khalayaknya.
Media online menjadi sebuah ancaman bagi bisnis cetak. Kemudahan akses dan murahnya akses media online menjadikan saat ini khalayak lebih memilih untuk mengakses media online untuk memenuhi informasi yang di inginkan. Penurunan oplah banyak terjadi pada media cetak, dan banyak pula yang gulung tikar.
Perkembangan dunia online memunculkan apa yang disebut citizen jurnalism. Citizen Jurnalism atau jurnalisme publik yaitu aksi dari warga kota/negara yang memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisa, serta diseminasi berita dan informasi. Adanya citizen jurnalism memungkinkan masyarakatuntuk melaporkan berita dengan cepat dan bisa menghindar dari aturan birokrasi yang dihadapi organisasi media.
Perkembangan internet yang cepat mengakibatkan banyak bisnis media cetak beralih ke media online, seperti dengan adanya, kompas.com. Internet pun menyediakan streaming video berita, dengan ini jurnalis televisi pun berpindah ke internet.
Semakin berkrmbangnya tekhnologi digital dan internet menghasilkan sebuah alternatif media baru seperti majalah digital dan lainnya, Dimana majalah digital ini tidak hanya menampilkan, tulisan, grafik dan gambar tetapi juga menambilkan animasi-animasi yang lebih menarik. Tampilan ini menambah semakin terancamnya posisi cetak di masyarakat.
Bagaimanapun dengan mulai banyaknya muncul media-media konvergensi yang menawarkan kemudahan serta kemurahan akses maka tampaknya perkembangan media cetak untuk kedepannya tidak menunjukkan pemulihan pendapatan. Dalam arti semakin lama akan diprediksi bahwa media cetak akan terancam punah.
Media cetak akan segera beralih menjadi media digital dan internet. Informasi akan beregulasi semakin cepat dan mudah. Sama halnya dengan jurnalisme cetak peralihan juga akan terjadi pada jurnalisme televise dan radio. Kedepannya media konvergensi akan semakin berkembang.
Kegiatan jurnalistik pun akan semakin menuntut kecepatan serta keakuratan dari para wartawannya. Serta kekreatifitasan dalam tampilan media masing-masing agar bisa bersaing dengan media linnya. Kegiatan jurnalistik menjadi lebih menyenangkan dan menantang.


Baca selengkapnya »

• Perang media sosial dalam penyebaran informasi dan aktivitas jurnalisme

Posted by: Kapur Tulis / Category:


• Perang media sosial dalam penyebaran informasi dan aktivitas jurnalisme
Aktivitas jurnalisme saat ini tidak hanya bisa dilihat di media massa (cetak, elektronik, online) hal ini merupakan peran sosial media yang bisa dibilang sedang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Banyak Media massa baik elektronik ataupun cetak, akhirnya juga maju ke media massa online dan juga sosial media. Bisa dilihat misalnya di Twitter, ada judul-judul berita yang terus di-update dan tersedia link untuk membaca berita tersebut secara lengkap.pada intinya melalui jariang sosial media, media massa semakin gencar menembakan informasi kepada masyarakat. Tidak harus membuka situs media massa tertentu, tetapi hanya tingga menjadi friend atau followers (Facebook dan Twitter), ini adalah sebuah kepraktisan yang menyenangkan, karena selain bisa mendapatkan informasi juga bisa bersosialisasi. Kehadiran sosial media sendiri membuat aktivitas jurnalisme menjadi lebih bernuansa, terutama jika kegunaannya telah diketahui secara pasti dan memiki perencanaan dalam penggunaan sosial media dalam kegiatan jurnalisme. Sosial media bisa menjadi sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan.
Perkembangan yang semakin cepat, membuat informasi yang ditampilkan media massa saja tidak cukup.masyarakat membutuhkan sesuatu yang lebih daripada yang ditampilkan sehari-hari. Ada keinginan untuk mengetahui sesuatu tidak hanya dari satu sudut pandang. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor berkembangnya citizen journalism. Facebook dan Twitter adalah filter yang baik untuk informsi massa yang beredar di web. Aplikasi yang ada dalam sosial media memungkinkan user untuk melakukan aktivitas jurnalisme. Misalnya seorang wartawan, melalui Twitter atau Facebook dia bisa mencari tahu mengenai narasumbernya, karena adanya data secara biografi dalam sosial media tersebut. Bisa dibilang Facebook seperti buku telepon yang memiliki banyak foto dan detail bografis. Wartawan dapat berkomunikasi dengan narasumbernya tanpa harus bertatap muka, dan wartawan mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena, pada dasarnya wartawan adalah orang yang mahir dan cerdas dalam mencari sumber dan informasi yang relevan untuknya.
Banyak hal yang dapat dicapai oleh seorang wartawan atau jurnalis melalui sosial media. Apa yang disampaikan seorang wartawan melalui tulisan-tulisannya di sosial media, jika dia tidak terikat medianya, maka hal itu merupakan suatu kebebasan invidu. Bisa jadi apa yang ditampilkan wartawan tersebut di sosial media, merupakan alterego-nya. Banyak fakta yang didapatkan dilapangan, tetapi tidak seberapa yang bisa disampaikan karena dia terikat oleh aturan-aturan profesi ataupun perusahaan. Maka dia menggunakan sosial media sebagai penyeimbangnya. Bukan hanya wartawan yang memiliki alterego melalui sosial media, tetapi masyarakat juga dapat melakukan kegiatan jurnalisme tanpa harus tergabung dalam sebuah organisasi media, apa yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat bisa tersampaikan tanpa harus menjadi bagian sebuah media massa.
Media massa dengan sendirinya juga mendapatkan kemudahan dalam membaca apa yang ada dalam masyarakat. Facebook dan Twitter dapat digunakan sebagai jajak pendapat mengenai suatu hal. Misalnya ketika peristiwa penembakan terjadi di Virginia yang dilakukan mahasiswanya pada 2007. Saat itu Facebook sedang populer dikalangan mahasiswa, sehingga perkembangan emosi seseorang dapat dilihat dari apa yang ditampilkan dalam Facebooknya, dan hal tersebut ternyata membantu dalam penyelidikan dan pemberitaan. Dari sana diidentifikasi motif dibalik peristiwa tersebut. Dengan menambahkan # di posting twitter akan semakin mudah melacak topik yang sedang menjadi perbincangan. Sosial media juga memiliki fungsi mempengaruhi yang cukup kuat, dan sering dipakai sebagai promosi. Banyak orang terkenal yang digunakan sebagai “iklan” sebuah produk hanya dengan melalui obrolan Twitter.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, dengan adanya sosial media maka citizen journalism juga semakin berkembang, dan mewakili yang tidak dapat bersuara untuk bersuara, diluar profesi wartawan. Dari sosial media juga didapatkan gambaran mengenai karakteristik suatu masyarakat.
Banyak hal yang dapat dicapai melalui sosial media, tetapi tetap saja dalam mengadopsi sosial media sebagai salah satu aktivitas jurnalisme, harus ada pemahaman terhadap teknologi dan terhadap apa sedang dia lakukan. Tidak hanya asal digunakan tetapi uji terlebih dahulu, kemudian gunakan ketika telah siap.


Baca selengkapnya »

EARformation

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Tanpa kita sadari semakin berkembangnya zaman, tekhnologi pun semakin berkembang. Contohnya saja handphone yang dahuluny berawal dari handphone dengan ukuran sangat besar dan berat kini menjadi semakin kecil, ringan, tipis, dan mudah dibawa kemana-mana. Banyak jug afungsi komputer yang mulai bisa diga=ntikan dengan handphone. Bahkan tekhnologi sudah merambah lebih canggih lagi dengan banyaknya tekhnologi touch dan hologram. Dalam pengembangannya tak bisa dipungkiri bahwa kini tekhnologi touch dan hologram sudah semakin nyata adanya.
Rancangan Tekhnologi terbaru yang hendak kami kenalkan yaitu EARformation. Tekhnolgi ini berbentuk seperti earphone,namun hanya satu sisi saja. Earphone dilengkapi dengan kabel lengkung yang mengitari telinga. Pada earphone terdapat sebuah tombol yang beerfungsi untuk menampilkan tampilan layar hologram dengan bentuk komputer. Yang natinya hologram tersebut dapat disentuh untuk pengaplikasiannya. Earphone ini juga dilengakapi dengan camera kecil pada ujung kabel lengkung nya. Kamera ini nantinya berfungsi meanmpilkan hologram orang yang sedang menelpon kita ataupun yang kita telepon. Kamera ini juga bisa berfungsi sebagai kamera yang dapat memotret objek lain. Data2 akan disimpan dalam sebuah chip kecil didalamnya. Chipnya punistimewa. Chip bisa ditanam dimana saja. Ketika tak ada media lain sebagai mediatornya, chip bisa tinggal diletakkan di ujung jari saja, dan hanya menyenteuhnya sedikit, maka data akan ada dengan tampilan hologram. Basic sains dari tekhnologi ini adalah Earphone biasa.
Tentu saja engan adanya ini, masyarakat tak perlu lagi membawa2 telepon genggam dan laptop. Hanya tinggal dengan EARformation mereka bisa mengakses banyak legiatan dimana saja dan kapan saja.


Baca selengkapnya »

Napkin PC

Posted by: Kapur Tulis / Category:

oleh Rahajeng Kusumo Hastuti

Napkin PC yang dirancang oleh Avery Holleman mendukung pengemasan pesan atau informasi dalam bentuk visual desain. Biasanya pesan yang disampaikan adalah visual kampanye, propaganda, ataupun iklan (pemasaran). Napkin PC memungkinkan penggunanya dapat bertukar ide atau pikiran dengan lebih mudah, dan bersifat modular. Konsepnya adalah menggunakan “Base Station” yang berfungsi sebagai “Napkin Holder”, sehingga ketujuh “stylus pen” yang berbeda akan memungkinkan penggunanya menuliskan idenya, kemudian pen dan Napkin PC akan dihubungan oleh gelombang radio jarak pendek (RF) ke “base station”.

Konsep Napkin PC ini tidak membatasi kreativitas penggunanya hanya di layar Napkin PC, karena dilengkapi dengan full color e-paper dan multi touch technology.

Tetapi jika Dilihat dari fungsinya alat ini memang masih ditujukan untuk keperluan industri, terutama industri pemasaran.

Dampak:

Interactivity

1. Interacvity human to human

Biasanya Napkin PC digunakan secara berkelompok, dimana orang perorang yang menggunakannya dapat menggabungkan apa yang telah ia buat dalam Napkin PC nya, karena fiturnya sendiri mendukung untuk saling berbagi ide dan pikiran melalui gelombang radio jarak pendek. Ketika masing-masing orang saling bertukar desain, ide, atau pikiran, maka telah terjadi Interactivity human to human.

2. Human to Machine

Ketika pengguna Napkin PC mulai menggoreskan gambar pohon dengan “Stylus Pen” ke layar, dan muncul gambar pohon sesuai dengan goresan yang digambar pengguna, maka telah terjadi interaksi pengguna dan Napkin PC, sehingga apa yang keluar dari layar sesuai dengan yang digambarkan di layar. Jika tidak terjadi interaksi, maka apa yang digambarkan pengguna Napkin PC tidak akan keluar (terlihat ) di layar.

3. Machine to Machine

Prosesor dalam Napkin PC akan mulai bekerja ketika menerima perintah dari penggunanya. Seperti yang dicontohkan sebelumnya, ketika penggunanya menggoreskan gambar pohon, maka prosesor di dalamnya akan mulai meberi perintah” pada prosesor yang lain, bentuk pohon yang digambarkan penggunanya dapat muncul di layar Napkin PC-nya. Jadi interactivity machine to machine adalah proses mesin dalam melaksakan perintah penggunanya.

2. Demassified

Napkin PC masih ditujukan untuk keperluan industri dan belum digunakan secara perorangan. Mengingat fungsinya yang lebih mendukung kepentingan industri. Jadi bisa dibilang teknologi ini belum mencapai tahap demassified, karena belum ada perubahan control dari produsen ke konsumen, atau teknologi ini belum menjadi hal yang umum, seperti media komunikasi lainnya. Harga yang tidak terjangkau oleh individu juga menyebabkan alat ini belum menjadi teknologi yang digunakan secara perorangan.

4. Asynchronous

Napkin PC tidak termasuk dalam golongan komunikasi massa, penggunaannya lebih diperuntukan untuk komunikasi kelompok ataupun secara personal.

Sosial:

Napkin PC diciptakan untuk merangsang kreatifitas secara invidu ataupun kelompok. Walaupun peruntukannya lebih ke industrial, tetapi terdapat unsur komunikasinya dimana seni menyampaikan pesan secara visual menjadi sorotan. Kreatifitas dalam menyusun rencana bisnis, kampanye pemasaran dan propaganda, konten dank ode dari pesan itu sendiri tidak dapat lepas dari esensi komunikasi. Ketika melakukan pekerjaan dalam tim, Napkin PC semakin memberi kemudahan, karena dapat saling bertukar pesannya tanpa kahawatir terhadap kapasitas atau besar desainnya. Selain kemudahan, Napkin PC merupakan teknologi yang ramah lingkungan, dengan diciptakannya Napkin PC secara otomatis akan mengurangi sampah kertas dan dapat mengurangi pembabatan hutan akibat produksi kertas, sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

Ekonomi:

Dengan adanya Napkin PC bisa jadi nantinya software-software desain akan tergeser keberadaannya. Jika teknologi berhasil dalam fungsinya,maka kemungkinan besar perhatian setiap industri pemasaran, akan beralih pada Napkin PC.

Komunikasi:

Pada dasarnya gambar yang dibuat adalah salah satu bentuk komunikasi visual. Sehingga dengan adanya teknologi ini maka desain komunikasi visual bisa semakin berkembang. Pesan dapat dikemas sedemikian rupa, agar semakin menarik, tetapi pesan tetap dapat disampaikan. Dalam proses desain komunikasi visual sendiri, biasanya dikerjakan dalam tim, tidak perlu kerepotan mengambil gambar dari PC secara satu persatu, tetapi bisa langsung menggabungkan secara keseluruhan, dan tidak harus ada pertemuan secara langsung atau tatap muka.


sumber:

http://gizmodo.com/340835/napkin-pc-concept-utilizes-multi+touch-e+paper-display-and-rf-technology

http://www.tuvie.com/napkin-pc-concept-by-avery-holleman-has-won-microsoft-next-gen-pc-design-competition/

http://www.physorg.com/news118766237.html

http://share-it-to-you.blogspot.com/2009/01/gadget-yang-ditunggu-tunggu-di-tahun.html


Baca selengkapnya »

Nokia N 888 Concept

Posted by: Kapur Tulis / Category:

Nokia N 888 menawarkan sebuah konsep mobile Phone yang canggih. Bentuknya tipis dan lentur. Bentuk dapat diubag sesuai dengan keadaan. Berfunsi sebagai alat komunikasi dan kepentingan browser lainnya. Screeb touch memudahkan untuk melakukan hal yang diinginkan.

oleh : Aulia Laratika Rizal


Baca selengkapnya »